Dalam Dekapan Gerimis...
Bismillahirrahmanirrahim....
Sore itu Senin 14 Desember 2015 , kami berjalan menyusuri jalan di depan Fakultas Hukum. Seharian kami telah melewati serangkaian Ujian Akhir Semester yang begitu menyita pikiran... Kuberjalan di dekatnya sambil menuntun sepeda mini yang biasa kukendarai saat berangkat kuliah. Sore ini sepeda tersebut sengaja tidak ku kendarai karena aku ingin berjalan bersamanya. Entah kenapa aku seakan begitu dekat denganya. Mungkin karena kami telah menjalani rutinitas hari ini bersama-sama atau mugkin juga kedekatan yang ada karena kami berada satu kost..Ah mungkin ALLAH telah memilihnya untuk menjadi temanku saat di perantauan.
Namanya Nur Lailatul Shiamah. Ia berasal dari Blitar. Cewek satu ini cerewet sekaligus menceriakan. Sehari-hari ia selalu ceria. Di balik suaranya yang begitu cetar membahana, ia adalah sosok yang begitu perhatian kepada sesama. Tingkahnya memanng seperti anak kecil. Saat merajuk meminta sesuatu, pas benget seperti anak kecil. Aku sering memanggilnya dengan sapaan "Bocil" (Bocah Cilik)heheeee. Tapi perhatiannya saat aku belum makan, saat aku belum shalat, dan saat aku belum belajarpun sugguh membuatku tidak bisa melupaknnya. Ia terkadang juga mengucapkan kata sayang kepadaku. Ia menghiburku saat aku sedang kesusahan. Ia juga sering membanuku dalam hal apapun. Terlebih dalam peminjaman Heater dan setrika..heheeee
Ia adalah sosok yang begitu baik. terkadang kebaikannya itu membuatku sampai menangis.
Sepulang ujian mata kuliah terakhir, aku dan Nur memutuskan untuk meminjam sebuah catatan fotokopian mata kuliah Sejarah Maritim pada Anisyah. Kami meminjam motor milik Adit.Kami pun segera bergegas meluncur menuju tempat kost Anisyah. Di tengah perjalanan, kami disambut oleh hujan yang tiba-tiba saja deras. Seketika itu juga baju kami basah oleh guyuran air hujan. Sesampainya di kost Anisyah, aku segera mengambil catatan itu sedangkan Nur berada di luar menungguku. Anisyah menawarkan kami mantel karena saat itu masih gerimis. Kami sempat menolak, sejurus kemudian aku dan Nur saling berpandangan lalu mengiyakan mantel tersebut untuk kami kenakan. Kami lalu melanjutkan perjalanan menuju tempat fotokopian. Aku melihat sepertinya ia sedang tidak enak badan, lalu aku sarankan ia untuk membeli vitamin C. Setelah selesai memfotokopi materi tersebut, kami segera meluncur ke Indomart. Ku kira ia membeli seperti yang kusarankan, namun ternyata ia hanya membeli minyak angin.
Aku mengajaknya makan bersama karena aku tahu ia kemungkian sedang akan sakit. Kami memutuskan untuk makan di sebuah warung makan Banyuwangi. Selesai makan, kami segera membayar. Ia juga membelikan makanan untuk sahabat kami yang bernama Adit. Ia adalah cowok satu-satunya dalam perkumpulan ku bersama Anisyah, dan Nur. Ia selalu mengikuti kami kemanapun kami pergi. Ahh..aneh benar dia. Kembali ke laptop yaa..heheheeee
Waktu akau akan membayar, Astagfirullah..dompetku tertinggal di kamar kost...aku kebingungan saat itu. Dan.....tiba-tiba Ia menyodorkan uang pembayaran pada pemilik tempat makan itu. Ya RABB...seketika itu aku terdiam. Ku merasa ia begitu baik padaku. Ia begitu perhatian pada sesama. Itu yang membuatku bangga dan bahagia memiliki sahabat seperti dirinya...Meskipun kami dipertemukan dalam waktu yang singkat, namun aku bahagia memiliki sahabat seperti dirinya..keceriaan yang ia tunjukkan serta rasa empati yang besar membuatku mencintainya..
Nur Lailatul Shiamah...Uhibbuki Fillah..semoga engkau bersedia membaca sekelumit ceritaku tentangmu,,dan semoga kita dapat meraih cita-cita kita dalam kebersamaan Ukhuwah....^_^
Related Posts :
- Back to Home »
- bagi kata , Dunia Kampus »
- Dalam Dekapan Gerimis...
